top of page

Siswa-siswi SMP Ciptakan Baterai dari Buah Pare

  • Benni Dolles Pardosi
  • Mar 23, 2015
  • 2 min read

​​

parepare-300x217.jpg

Siswa-siswi kelas IX dari SMP Negeri 2 Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan, menciptakan baterai dari buah pare yang ternyata memiliki energi yang serupa dengan baterai. "Ternyata buah pare tidak hanya enak dimakan, tapi kandungan di dalam buah tersebut bisa dijadikan energi listrik seperti baterai," kata salah seorang siswi SMP Negeri 2 Takalar Nurul Izza Fajriani, disela-sela pameran pendidikan USAID PRIORITAS di Kabupaten Takalar, Sulsel, Rabu (18/3). Menurut penemu energi listrik yang menyerupai baterai tersebut, dirinya bersama dua rekannya telah menemukan energi terbaru yang ramah lingkungan. Penemuan tersebut atas bimbingan pengajar di sekolahnya dalam bidang IPA khususnya tentang energi.

buah-pare-_150318162158-327.jpg

Berdasarkan penelitian mereka, ternyata buah pare mengandung senyawa basa yang bisa menggantikan serbuk karbon dalam baterai. Senyawa basa pada buah pare ini mengandung ion OH- yang bisa menghasilkan sumber listrik. "Caranya pun amat mudah untuk menghasilkan baterai dari buah pare ini, siapa saja bisa membuatnya. Pertama, buah pare diambil dalamnya saja dan dicacah-cacah diperas tidak boleh terlalu kering dan terlalu basah," katanya, seperti dilansir Antara. Langkah kedua, ujar dia, batang karbon dan serbuk karbonnya dikeluarkan kemudian baterai yang telah kosong diisi dengan buah pare yang telah diperas, lalu masukkan kembali batang karbon baterai dan ditutup.

canggih-pelajar-smp-takalar-ciptakan-baterai-dari-pare.jpg

​"Hasilnya luar biasa. Ketika diuji cobakan untuk menghidupkan jam, penunjuk jam langsung bergerak tanda menyala, demikian juga untuk menyalakan lampu," katanya.

​​

Setelah terbukti mampu membuat jam menyala, siswa juga menguji besaran kandungan tegangan buah pare tersebut, dibandingkan dengan baterai asli dengan memakai alat meter dasar. Setelah diuji coba, ternyata kandungan energinya tidak jauh berbeda dengan baterai asli. Kalau baterai paten memiliki voltase 1,5 volt dan baterai buah pare ini memiliki antara 1,3 sampai 1,4 volt. Menurut pendamping siswa, Mukhlis penemuan ini memberikan sebuah nilai penting, bahwa dengan belajar model kontekstual para siswa menghubungkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata mereka. Hasil Karya anak ini ditampilkan pada acara Pameran Pendidikan USAID PRIORITAS yang diadakan di Gedung Islamic Center Takalar. Pameran dimeriahkan oleh 24 stand dari 24 sekolah yang menampilkan berbagai produknya.​

Selain itu, terdapat juga panggung tempat para siswa mendemonstrasikan produk-produk inovasinya berdasarkan pembelajaran yang terima di sekolah masing-masing.


 
 
 

Comments


bottom of page